top of page

Pentingnya Punya "Releasing Practice”



Jika kamu sudah latihan yoga dengan rutin selama beberapa bulan, biasanya mulai merasakan bahwa dirimu jadi lebih sensitif terhadap berbagai perasaan yang timbul. Apalagi jika latihan yogamu diikuti dengan latihan meditasi. Kadang memang menyenangkan, tapi kadang bisa membuat bingung karena kamu tidak siap dengan banjirnya rasa-rasa tersebut dan informasi yang datang bersama mereka. Rasanya overwhelmed tapi tidak tahu harus bagaimana.


Sayapun mengalami hal yang sama. Akibatnya saya jadi sering bertanya ke guru-guru saya dan ikut berbagai workshop karena saya penasaran dengan urusan banjir perasaan ini. Dan dengan berjalannya waktu, saya juga punya support system yang isinya adalah teman-teman yang juga mencari solusi agar setiap hari bisa hidup dengan nyaman. Kesimpulan yang saya dapatkan dari pencarian saya ini adalah, sebaiknya saya mempunyai teknik pelepasan yang bisa dilakukan dengan rutin. Inilah yang saya jalankan setiap minggu, atau setiap beberapa hari sekali tergantung kebutuhan, dan saran ini yang saya berikan ke murid-murid ketika saya mendapatkan pertanyaan mengenai urusan overwhelmed ini.


Teknik pelepasan ini biasanya saya sebut dengan releasing practice atau releasing ritual karena terus terang dalam Bahasa Inggris maknanya terdengar lebih halus. Apalagi releasing practice tidak perlu repot ataupun heboh, yang penting adalah intensinya. Jadi idealnya, jika kita merasa ada yang perlu dilepas karena sudah tidak penting lagi, kita benar-benar harus yakin bahwa kita mau melepaskan episode ini dan ikhlas dalam proses dan hasilnya.


Idealnya, releasing practice menjadi kegiatan yang rutin dilakukan dalam kehidupan sehari-hari agar kita bisa menjalankan aktivitas tanpa membawa beban masa lalu; karena setiap hari pasti ada saja masalah baru. Jika beban yang lama tidak dilepaskan maka bayangkan betapa beratnya rasa tubuh dan pikiran akibat berbagai urusan masa lalu yang kita bawa-bawa sampai sekarang. Metode release ini tentunya ada bermacam-macam dan ini yang membuatnya menarik. Karena kita dituntut untuk mengenal kebutuhan diri sendiri dan apa tujuan kita melakukan release practice. Salah satu yang sering saya lakukan adalah mandi dengan air hangat dicampur garam. Ritual ini hanya membutuhkan waktu yang singkat, tapi efeknya di tubuh dan pikiran sangat dahsyat bagi saya.


Jadi ritual atau latihan ini bisa diselipkan di dalam meditasi, pernapasan, maupun kegiatan sehari-hari seperti yang saya ceritakan di atas. Jika kamu mau mempelajari salah satu teknik yang sering saya lakukan setiap hari, kamu bisa ikut special class saya di awal April.


Terima kasih sudah membaca tulisan saya ini dan semoga kita jumpa di Special Class II!


bottom of page